Jumat, 01 April 2011

TAWADHU DAN MENYINGKIRKAN SIFAT SOMBONG

Tiada
satupun karunia yang
diperoleh seseorang yang
bersikap
tawadhu' kepada Allah,
kecuali Allah
meninggikan
derajatnya..
(Hadis Riwayat Muslim
no. 6535)
Siapa yang tidak
menginginkan
ketinggian derajat disisi
Allah ? Hadis
diatas menjamin ganjaran
yang
akan diterima seseorang
jika
mampu tawadhu'.
Menghilangkan
kesombongan, tinggi hati,
merasa
hebat, dan segudang
penyakit hati
lainnya.
Astaghfirullah…, jika kita
tahu
ancaman apa jika kita
tak mampu
tawadhu' dan sebaliknya
mengedepankan
kesombongan.
Rasulullah
bersabda,"Tidak masuk
surga, orang yang
didalam hatinya
terdapat kesombongan
walaupun
seberat biji sawi." (Hadis
Riwayat
Abu Dawud no. 4091).
Manusia diciptakan untuk
beribadah
kepada Nya. Pemahaman
yang
benar terhadap hal
tersebut
seharusnya tidak
melahirkan orang
kaya yang merasa lebih
hebat
dibanding yang lain,
pejabat yang
merasa lebih terhormat
dibanding
rakyat biasa, kyai yang
merasa lebih
benar dibanding
santrinya, generasi
tua yang merasa lebih
tahu
dibanding yang muda.
Hadis diatas seharusnya
cukup
membuat kita sadar dan
takut.
Shalat, puasa, zakat, haji
dan
segudang amal sholeh
lainnya tidak
menjamin kita masuk
surga, jika
didalam hati kita masih
ada setitik
kesombongan. Bahkan
pejabat
setingkat presiden pun
tidak berhak
untuk sombong. Hal ini
dicontohkan
dalam
kisah
yang
terdapat
dalam
hadis
riwayat
Ibnu
Majah.
Diceritakan
seseorang
yang
gemetar
ketakutan
ketika akan menemui
Rasulullah
yang dipersepsikan
sebagai raja
diraja. Rasulullah
bersabda,"Sungguh hina
engkau,
sesungguhnya aku
bukanlah
seorang raja, karena
sebenarnya
aku hanyalah anak
seorang wanita
yang memakan dendeng
di
Makkah."
Subhanallah..., betapa
agungnya
ketawadhu'an Nabi SAW.
Muhammad bin Abdullah
yang
seorang Nabi, kepala
negara, kepala
pemerintahan, raja,
panglima
militer, pengusaha
sukses, pendidik,
dan bahkan sebagai
manusia yang
dijamin masuk surga,
tidak
membuatnya sombong
sedikitpun.
Ke-tawadhu'-an beliau
lah yang
patut kita teladani, kita
ikuti dan kita
tiru. Seperti telah disebut
dalam al-
Quran surat al-Ahzab 21 :
"Sesungguhnya telah ada
pada diri
Rasulullah itu suri
teladan yang baik
bagimu, yaitu bagi orang
yang
mengharap rahmat Allah
dan
kedatangan hari kiamat
dan dia
banyak menyebut Allah."
Marilah dalam menjalani
hidup yang
singkat ini, kita selalu
bisa bersikap
tawadhu'. Membuang
jauh-jauh
kesombongan,
seberapapun
hebatnya kita. Karena
sesungguhnya kekayaan,
jabatan,
ilmu, tubuh yang
sempurna, wajah
yang cantik, kecerdasan
dan bahkan
anak-istri kita, adalah
milik Allah
yang dititipkan pada kita.
Sesungguhnya orang yang
berlaku
tawadhu' jaman sekarang
ini
sangatlah sedikit. Apakah
kita
termasuk diantara
mereka ?
Berlakulah rendah hati,
karena
tawadhu' itu lebih dekat
kepada
takwa. Dan bertakwalah
kepada
Allah, sesungguhnya Allah
Maha
Mengetahui apa yang
kamu
kerjakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar