Rabu, 06 April 2011

RIDHA ALLAH SWT,TENTANG SURGA DAN NERAKA

Hadits riwayat Abu Said
Al-Khudri ra.:
Bahwa kaum muslimin
pada masa Rasulullah
saw. bertanya: Wahai
Rasulullah, apakah kami
dapat melihat Tuhan
kami di hari kiamat?
Rasulullah saw. bersabda:
Ya! Kemudian beliau
melanjutkan: Apakah
kalian terhalang melihat
matahari di siang hari
yang cerah, yang tidak
ada awan sedikit pun?
Apakah kalian terhalang
melihat bulan pada
malam purnama yang
cerah
tanpa awan sedikit pun?
Kaum muslimin
menjawab: Tidak, wahai
Rasulullah. Rasulullah
saw. bersabda: Kalian
tidak akan terhalang
melihat Allah Taala pada
hari kiamat,
sebagaimana kalian tidak
terhalang melihat
salah satu dari matahari
dan bulan. Ketika hari
kiamat terjadi, ada
penyeru yang
mengumumkan: Setiap
umat hendaklah
mengikuti apa yang
dahulu disembah. Maka
tidak tersisa orang-orang
yang dahulu
menyembah selain Allah
yakni berhala, kecuali
mereka berjatuhan ke
dalam neraka. Hingga
yang tinggal hanya
orang-orang yang
menyembah Allah ada
yang baik dan ada yang
jahat serta sisa-sisa Ahli
Kitab, maka
dipanggillah orang-orang
Yahudi. Mereka
ditanya: Apa yang dahulu
kalian sembah?
Mereka menjawab: Kami
menyembah Uzair
anak Allah. Dikatakan:
Kalian salah! Allah tidak
menjadikan seorang pun
sebagai sahabat atau
anak. Lalu apa yang
kalian inginkan? Mereka
menjawab: Kami haus, ya
Tuhan kami berilah
kami minum. Lalu
ditunjukkan pada
mereka:
Kenapa kalian tidak
datang ke sana? Mereka
digiring ke neraka,
seolah-olah neraka itu
fatamorgana yang saling
menghancurkan.
Mereka pun berjatuhan
ke dalam neraka.
Kemudian orang-orang
Kristen dipanggil.
Mereka ditanya: Apa
yang dahulu kalian
sembah? Mereka
menjawab: Kami
menyembah
Isa Almasih anak Allah.
Dikatakan kepada
mereka: Kalian salah!
Allah tidak menjadikan
seorang pun sebagai
sahabat atau anak. Apa
yang kalian inginkan?
Mereka menjawab: Kami
haus ya Tuhan, berilah
kami minum. Lalu
ditunjukkan pada
mereka: Kenapa kalian
tidak
datang ke sana? Mereka
digiring ke neraka
Jahanam, seolah-olah
neraka itu fatamorgana
yang saling
menghancurkan. Mereka
pun
berguguran ke dalam
neraka. Ketika yang
tinggal hanya orang-
orang yang dahulu
menyembah Allah Taala
(yang baik dan yang
jahat), maka Allah datang
kepada mereka
dalam bentuk yang lebih
rendah daripada
bentuk yang mereka
ketahui. Dia berfirman:
Apa yang kalian tunggu?
Setiap umat mengikuti
apa yang dahulu
disembah. Mereka
mengucapkan: Ya Tuhan
kami, di dunia kami
memisahkan diri dari
orang-orang yang
sebenarnya sangat kami
butuhkan (untuk
membantu kehidupan di
dunia) dan kami tidak
mau berkawan dengan
mereka (karena
menyimpang dari jalan
yang digariskan oleh
agama). Allah berfirman:
Akulah Tuhan kalian!
Mereka mengucap: Kami
mohon perlindungan
kepada Allah darimu.
Kami tidak akan
menyekutukan Allah
dengan apapun (ini
diucapkan dua atau tiga
kali), sampai sebagian
mereka hampir-hampir
berubah (berbalik dari
kebenaran, karena
cobaan berat yang
berlaku
saat itu). Allah berfirman:
Apakah antara kalian
dan Dia ada tanda-tanda,
sehingga dengan
demikian kalian dapat
mengenal-Nya? Mereka
menjawab: Ya, ada. Lalu
disingkapkanlah
keadaan yang
mengerikan itu. Setiap
orang
yang hendak bersujud
kepada Allah dengan
keinginan sendiri, pasti
mendapat izin Allah.
Sedangkan orang yang
akan bersujud karena
takut atau pamer, tentu
Allah menjadikan
punggungnya menyatu
(sehingga tidak dapat
sujud). Setiap kali hendak
sujud, ia terjungkal
pada tengkuknya.
Kemudian mereka
mengangkat kepala
mereka, sementara itu
Allah telah berganti rupa
dalam bentuk yang
mereka lihat pertama
kali. Allah berfirman:
Akulah Tuhan kalian.
Mereka menyahut:
Engkau Tuhan kami.
Kemudian suatu
jembatan
dibentangkan di atas
neraka Jahanam dan
syafaat diperbolehkan.
Mereka berkata: Ya
Allah, selamatkanlah,
selamatkanlah. Ada yang
bertanya: Ya Rasulullah,
apakah jembatan itu?
Rasulullah saw. bersabda:
Tempat berpijak
yang licin
(menggelincirkan).
Padanya terdapat
besi berkait dan besi
berduri. Di Najed ada
tumbuhan berduri yang
disebut Sakdan. Seperti
itulah besi-besi
berkaitnya. Orang-orang
mukmin melewati
jembatan tersebut ada
yang
secepat kejapan mata,
ada yang seperti kilat,
seperti angin, seperti
burung, seperti kuda atau
unta yang kencang
larinya. Mereka terbagi
menjadi tiga kelompok,
golongan selamat sama
sekali, golongan yang
terkoyak-koyak tapi
dapat bebas dan
golongan yang
terjerumus ke
dalam neraka Jahanam.
Pada saat orang-orang
mukmin telah terbebas
dari neraka, maka demi
Zat yang menguasai
diriku, tidak ada orang
yang sangat menaruh
perhatian dalam meraih
kebenaran, melebihi
orang-orang mukmin
yang
mencari kebenaran
kepada Allah demi
kepentingan saudara-
saudara mereka yang
masih berada di neraka.
Mereka berkata:
Wahai Tuhan kami,
mereka dahulu berpuasa
bersama kami, salat dan
beribadah haji. Lalu
difirmankan kepada
mereka: Keluarkanlah
orang-orang yang kalian
kenal. Maka wajah
mereka diharamkan atas
neraka. Mereka
mengeluarkan banyak
orang dari neraka. Ada
yang sudah terbakar
hingga separuh betisnya
dan ada yang sudah
sampai ke lututnya.
Orang-orang mukmin itu
berkata: Ya Tuhan
kami, di dalam neraka
tidak ada lagi seorang
pun yang Engkau
perintahkan untuk
dikeluarkan. Allah
berfirman: Kembalilah
(lihatlah kembali)! Barang
siapa yang kalian
temukan di hatinya ada
kebaikan meski hanya
seberat dinar.
Keluarkanlah. Kemudian
mereka
dapat mengeluarkan
banyak orang. Lalu
mereka berkata: Ya
Tuhan kami! Kami tidak
tahu apakah di neraka
masih ada orang yang
Engkau perintahkan
untuk dikeluarkan. Allah
berfirman: Kembalilah
(lihatlah kembali)! Barang
siapa yang kalian
temukan di hatinya ada
kebaikan maski hanya
seberat setengah dinar,
keluarkanlah. Mereka
dapat mengeluarkan lagi
banyak orang. Setelah itu
mereka berkata: Ya
Tuhan kami! Kami tidak
tahu, apakah di sana
masih ada seseorang
yang Engkau perintahkan
untuk dikeluarkan. Allah
berfirman: Kembalilah
(lihatlah kembali)! Barang
siapa yang kalian
temukan di dalam
hatinya terdapat
kebaikan
meski hanya seberat
atom, keluarkanlah. Lagi-
lagi mereka dapat
mengeluarkan banyak
orang.
Kemudian mereka
berkata: Ya Tuhan kami.
Kami tidak tahu apakah
di sana masih ada
pemilik kebaikan. Abu
Said Al-Khudri berkata:
Jika kalian tidak
mempercayaiku
mengenai
hadis ini, maka bacalah
firman Allah:
Sesungguhnya Allah tidak
menganiaya
seseorang walaupun
sebesar atom. Dan jika
ada kebaikan sebesar
atom, niscaya Allah akan
melipat-gandakannya dan
memberikan dari sisi-
Nya pahala yang besar.
Allah Taala berfirman:
Para malaikat telah
memohon syafaat, para
nabi telah memohon
syafaat dan orang-orang
mukmin juga telah
memohon syafaat. Yang
tinggal hanyalah Zat yang
Maha Penyayang di
antara semua yang
penyayang. Lalu Allah
mengambil dari neraka
dan mengeluarkan dari
sana sekelompok orang
yang sama sekali tidak
pernah beramal baik.
(Saat itu) mereka telah
menjadi arang hitam.
Mereka dilempar ke
sebuah sungai dekat
mulut surga, yang disebut
Sungai Kehidupan.
Kemudian mereka keluar
seperti tumbuhan kecil
keluar dari lumpur banjir.
Bukankah kalian sering
melihat tumbuhan kecil
di sela-sela batu atau
pohon, di mana bagian
yang terkena sinar
matahari akan berwarna
sedikit kuning dan hijau,
sedangkan yang
berada di keteduhan
menjadi putih? Para
sahabat menyela: Seolah-
olah baginda dahulu
pernah menggembala di
dusun. Rasulullah saw.
meneruskan: Lalu mereka
keluar bagaikan
mutiara. Di leher mereka
ada kalung, sehingga
para ahli surga dapat
mengenali mereka.
Mereka adalah orang-
orang yang dibebaskan
Allah, yang dimasukkan
oleh Allah ke dalam
surga, tanpa amal yang
mereka kerjakan dan
tanpa kebaikan yang
mereka lakukan.
Kemudian Allah
berfirman: Masuklah
kalian ke
dalam surga. Apapun
yang kalian lihat, itu
adalah untuk kalian.
Mereka berkata: Ya
Tuhan
kami, Engkau telah
memberi kami pemberian
yang belum pernah
Engkau berikan kepada
seorang pun di antara
orang-orang di seluruh
alam. Allah berfirman: Di
sisiku ada pemberian
untuk kalian yang lebih
baik daripada
pemberian ini. Mereka
berkata: Ya Tuhan kami,
apa lagi yang lebih baik
daripada pemberian
ini? Allah berfirman:
Rida-Ku, sehingga Aku
tidak akan murka kepada
kalian sesudah itu,
selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar