Selasa, 05 April 2011

(TABATTUL) KISAH 'UKAF DAN ANJURAN MENIKAH

Pahamilah
keterangan
yang
berisi
anjuran
untuk
menikah
dan
menjelaskan
keutamaannya
dalam
hadist
dan
atsar
berikut
ini:
"Seorang
laki-
kali
datang
menghadap
Nabi
Saw.
Laki-laki itu bernama Ukaf. Nabi
Saw. bertanya kepadanya, 'Hai Ukaf,
apakah engkau sudah mempunyai
istri?[ Ukaf menjawab 'Belum'. Beliau
bertanya lagi, 'Apakah engkau
mempunyai budak perempuan?.
Ukaf menjawab 'Tidak'. Beliau
bertanya lagi 'Apakah engkau orang
kaya yang baik?. Ukaf menjawab
'Saya adalah orang kaya yang baik'.
Beliau menegaskan 'Engkau
termasuk temannya setan.
Seandainya engkau seorang
Nasrani, maka engkau adalah salah
seorang pendeta diantara pendeta-
pendeta mereka. Sesungguhnya
sebagian dari sunahku adalah nikah,
maka sejelek-jelek kalian adalah
yang hidup membujang. Sejelek-
jelek orang mati adalah yang mati
membujang'.'' (HR. Ahmad)
Nabi Saw. bersabda: "Wahai
segenap pemuda, barang siapa
mampu memikul beban keluarga,
maka nikahlah. Didalam riwayat lain:
Barang siapa mempunyai ongkos
kawin, maka kawinlah. Dan barang
siapa mampu memikul beban
keluarga, maka nikahlah. Karena
sesungguhnya kawin itu lebih dapat
menahan pandangan dan menjaga
kehormatan. Sedangkan barang
siapa tidak mampu, maka hendaklah
berpuasa, karena sesungguhnya
puasa itu merupakan benteng
baginya (maksudnya dapat
meredam nafsu birahi)."
Rasulullah Saw. bersabda: "Miskin,
miskin, miskin, laki-kaki yang tidak
mempunyai istri. Ditanyakan kepada
beliau 'Ya Rasulallah, bagaimana
kalau dia mempunyai banyak harta?.
Nabi Saw. menjawab, 'Meskipun dia
mempunyai banyak harta.' Nabi
Saw. Melanjutkan sabdanya, 'Miskin,
miskin, miskin seorang wanita yang
tidak mempunyai suami'.
Ditanyakan kepada beliau, 'Ya
Rasulallah, bagaimana kalau dia
mempunyai banyak harta?' Nabi
Saw. menjawab, 'Meskipun dia
mempunyai banyak harta'." Nabi
Saw. bersabda: "Barang siapa
mampu kawin, hendaklah kawin.
Kemudian jika tidak mampu kawin,
maka ia tidak tergolong umatku"
Nabi Saw. bersabda: "Apabila
seorang laki-laki menikah, maka
sesungguhnya dia telah
menyempurnakan setengah
agamanya, maka hendaklah dia
selalu bertaqwa kepada Allah dalam
menyempurnakan setengah yang
lainnya." Nabi Saw. bersabda:
"Barang siapa menikah karena
menjaga diri, maka bantuan
(pertolongan) Allah pasti datang
kepadanya." Nabi Saw. bersabda:
"Barang siapa menikah karena taat
kepada Allah, maka Allah akan
mencukupi dan memelihara
dirinya." Nabi Saw. bersabda: "Nikah
adalah sunahku. Barang siapa cinta
kepadaku, maka hendaklah
melaksanakan sunahku.
Dalam riwayat lain: Barang siapa
membenci nikah, maka dia tidak
termasuk golonganku." Nabi Saw.
bersabda: "Kawinlah kamu semua,
dan berketurunanlah, karena
sesungguhnya aku membanggakan
banyaknya jumlah kalian dihadapan
umat terdahulu kelak pada hari
kiamat." Dalam riwayat lain
dikatakan: Karena sesungguhnya
aku membanggakan jumlah kalian
atas umat-umat terdahulu kelak
pada hari kiamat, termasuk bayi
yang keguguran sekalipun." Nabi
Saw. bersabda: "Barang siapa tidak
menikah karena takut miskin, maka
dia tidak tergolong umatku. Dalam
hadits lain perawi menambahkan
kalimat: Maka oleh Allah Swt. dia
akan diserahkan kepada dua orang
malaikat, yang akan menulis
diantara kedua matanya sebagai
orang yang menyia-nyiakan
anugerah Allah Swt. dan
bergembiralah dengan rizki yang
sedikit."
Nabi Saw. bersabda: "Barang siapa
menikah karena Allah Swt. dan
menikahkan karena Allah Swt.,
maka dia berhak menyandang
sebagai wali Allah." Nabi Saw.
bersabda: "Keutamaan orang yang
berkeluarga atas orang yang
bujangan seperti halnya keutamaan
orang yang berjuang atas orang
yang berjuang atas orang yang
berdiam diri. Shalat dua rakaat yang
dilakukan oleh orang yang sudah
berkeluarga lebih baik dari pada
delapan puluh dua rakaat shalat
yang dilakukan oleh orang
bujangan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar