Sabtu, 02 April 2011

MANUSIA YANG PERTAMA KALI DI ADILI DI HARI KIAMAT

Dari Abu Hurairah ra.,
diceritakan :
Orang-orang
berkelompok-
kelompok dari Abu
Hurairah, Natil
penduduk Syam berkata
padanya :
“ Wahai Tuan,
ceritakanlah kepadaku
sebuah hadits yang
engkau dengar
dari Rasulullah saw. !”. Ia
berkata :
“ Ya, saya mendengar
Rasulullah
saw. bersabda :
“ Sesungguhnya
orang yang paling
pertama diadili
pada hari qiyamat adalah
seseorang
yang mati syahid, ia
didatangkan
dan ditanyakan ni ’mat-
ni’matnya,
lalu ia mengakuinya. Dia
berfirman :
“ Apakah yang kamu
amalkan di
dunia ? “. Ia menjawab :
“Saya
berperang sampai mati
syahid ”. Dia
berfirman : “Kamu
berdusta, tetapi
kamu berperang agar
dikatakan
sebagai pemberani dan
itu telah
dikatakan ”. Kemudian ia
diperintahkan, lalu
wajahnya ditarik
sehingga ia dilemparkan
kedalam
neraka. Seorang yang
memperlajari
Ilmu, mengajarkannya
dan
membaca Al Qur ’an
didatangkan.
Nikmat-nikmatnya,
ditanyakan dan
ia mengakuinya. Dia
berfirman :
“ Apakah yang kamu
kerjakan di
dunia ?”. Ia menjawab :
“Saya
mempelajari Ilmu,
mengajarkannya,
dan saya membaca Qur
’ an karena-
Mu”. Dia berfirman :
“Kamu
berdusta, karena kamu
mempelajari
Ilmu agar dikatakan
pandai dan
kamu membaca Al Qur
’ an agar
dikatakan sebagai qari’,
dan itu
semua telah diucapkan”.
Kemudian
diperintahkan, lalu
wajahnya ditarik
sampai dicampakkan
kedalam
neraka. Dan seorang
yang diberi
kelapangan oleh Allah
dan diberi
berbagai macam seluruh
harta
didatangkan dan
ditanyakan ni ’mat-
ni’matnya lalu ia
mengakuinya. Dia
berfirman : “Apakah yang
kamu
kerjakan di dunia ?”. Ia
menjawab :
“ Saya tidak
meninggalkan jalan yang
mana engkau senang
untuk di
infakkannya (harta)
melainkan saya
menginfakkannya
karena-Mu ”. Dia
berfirman : “Kamu
berdusta, tetapi
kamu kerjakan agar
dikatakan
sebagai dermawan, dan
itu telah
dikatakan ”. Ia
diperintahkan, lalu
ditarik wajahnya
kemudian
dilemparkan kedalam
neraka ”.
(Hadits ditakhrij oleh
Muslim).
Dari Abu Said ra., ia
berkata :
“ Rasulullah saw
bersabda :
“ Seseorang diantaramu
janganlah
menghina dirinya”.
Mereka berkata :
“ Wahai Rasulullah,
bagaimanakah
salah seorang dari pada
kami
menghinakan dirinya ?”.
Beliau
bersabda : “Ia melihat
urusan Allah
yang didalamnya ada
tempat untutk
berpendapat, ia tidak
berpendapat.
Besok pada hari Qiyamat
Allah Yang
Maha Mulia dan Maha
Besar
berfirman kepadanya:
“ Apakah yang
mencegah kamu untuk
berpendapat
begini dan begitu ?”. Ia
menjawab :
“ Karena takut kepada
manusia : “Dia
berfirman : “Hanya
Akulah yang
berhak ditakuti”. (Hadits
ditakhrij
oleh Ibnu Majah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar