Kamis, 02 Februari 2012

VALENTINE DAY = HARI KASIH SAYANG SEMU




Memasuki bulan februari di Negara islam terbesar (Indonesia) yang berpenduduk ± 220 juta jiwa, mayoritasnya menganut agama islam ada suatu pemandangan yang menimbulkan tanda tanya besar bagi setiap muslim.
Toko-toko swalayan menyediakan; bunga- bunga berwarna merah, kartu-kartu ucapan selamat yang umumnya berlogo cheo pad (dewa cinta dalam keyakinan romawi kuno), hotel-hotel dan restoran mewah menyediakan paket valentine, siaran radio dan televisi disusun sedemikian rupa untuk memeriahkan hari valentine yang jatuh pada tanggal 14 februari.
Apakah ini tradisi islam? Kalau tidak, kenapa orang yang mengaku dirinya beragama islam ikut merayakannya? Lalu apa solusinya sehingga umat mayoritas tidak mengekor kepada umat minoritas? Uraian berikut mungkin dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.
Sejarah hari valentine:
Beberapa referensi menjelaskan bahwa hari valentine adalah hari kasih sayang bangsa romawi yang menganut Animisme yang dirayakan semenjak 17 abad yang silam, sebagai ungkapan kasih sayang dewa.
Peringatan ini berasal dari sebuah legenda bahwa Romelius pendiri kota Roma disusui oleh seekor serigala sehingga ia tumbuh menjadi orang yang berbadan kuat dan berakal cerdas.
Maka bangsa Romawi mengabadikan peristiwa tersebut pada pertengahan bulan Februari dengan prosesi perayaan sebagai berikut:
"Seekor anjing dan domba disembelih, lalu dipilih dua orang perjaka yang berbadan tegap untuk dilumuri tubuhnya dengan darah anjing dan domba. Setelah dilumuri darah anjing dan domba mereka dimandikan dengan air susu. Lalu diarak keseluruh penjuru kota sambil memegang cambuk yang terbuat dari kulit. Di sepanjang jalan para wanita romawi menyambut hangat lesatan cambuk ke tubuhnya, karena diyakini berkhasiat menyembuhkan penyakit dan mudah mendapat keturunan".
Hubungan Valentine dengan perayaan di atas:
Valentine adalah nama seorang penganut Kristen yang dibunuh oleh Claudius pada tahun 296 M. melalui sebuah penyiksaan karena dia pindah agama dari seorang penganut Animis Romawi menjadi seorang Kristiani.
Setelah bangsa Romawi memeluk agama Kristen mereka tidak membuang tradisi Animis tersebut tetapi menggantinya dengan memperingati hari kematian Valentine sebagai tokoh penyebar cinta dan damai dan prosesi peringatannya dimodifikasi menjadi:
"Mereka membuat sebuah perkumpulan massa, lalu menulis nama-nama wanita yang telah memasuki umur nikah pada lembar kertas, lalu digulung. Kemudian dipanggil seorang pemuda untuk mengambil satu kertas dan membukanya. Nama wanita yang tertulis dikertas tersebut akan menjadi pasangannya selama setahun, andai setelah satu tahun hidup bersama tanpa nikah mereka merasa serasi mereka melanjutkannya dengan pernikahan. Andai tidak ada keserasian maka pada hari valentine tahun mendatang mereka berpisah".
Perayaan ini ditentang oleh para tokoh agama saat itu dan mereka mengeluarkan larangan memperingatinya karena dianggap merusak akhlak para pemuda dan pemudi.
Tidak ada informasi yang jelas tentang siapa yang menghidupkan kembali tradisi ini. Beberapa cerita mengungkapkan bahwa di Inggris orang-orang memperingatinya sejak abad XV M.
Sikap seorang muslim terhadap hari valentine:
1.        Dari asal-usulnya kita ketahui bahwa perayaan hari valentine adalah suatu upacara suci orang-orang Romawi yang Animis sebagai ungkapan cinta kepada dewa mereka.
Tradisi ini adalah tradisi syirik tak ubahnya bagaikan ritual orang-orang Arab penyembah berhala mengungkapkan cinta berhala yang berada di sekeliling Ka'bah dengan cara mengelilinginya dalam keadaan telanjang tanpa memakai sehelai benangpun sambil bertepuk tangan dan bersiul, sebagaimana yang Allah jelaskan:
} وَمَا كَانَ صَلاَتُهُمْ عِنْدَ البَيْتِ إِلاَّ مُكَاءً وَتَصْدِيَةً فَذُوْقُوْا العَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ (
"Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu".(Q.S. Al Anfaal: 35).
Lalu tradisi ini dihapus Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam setelah menaklukkan kota Mekkah dan membersihkannya dari kesyirikan, dan Allah mengancam orang-orang yang melakukannya dengan siksaan yang pedih.
2.        Kemudian umat kristen Romawi mengadopsi tradisi ini dengan merayakan kematian Valentine sebagai lambang penebar cinta dan damai, akan tetapi itu cuma slogan karena prosesi perayaannya tak lebih dari kesempatan mencari pasangan haram untuk setahun kedepan bagaikan kucing yang mencari pasangannya untuk musim kawin di bulan Februari. Dan ini bertentangan dengan ajaran Kristen sehingga para pendeta melarangnya. Wahai umat islam sadarlah! perayaan valentine adalah bid'ah dalam agama Kristen dan dilarang untuk dirayakan pada awal masanya oleh para pendeta. Kenapa anda mau menghidupkannya kembali? Sungguh para pendeta tersebut lebih berakal daripada orang yang mengaku islam akan tetapi ikut merayakannya.
3.        Sebagain besar umat islam yang ikut merayakan valentine dengan saling berkirim kartu ucapan valentine atau menghadiahkan bunga mawar atau saling berkirim surat cinta atau ikut mengadakan atau hanya sekedar menghadiri acaranya. Umumnya mereka mengajukan alasan sebagai berikut:
-         Para pemuda-pemudi beralasan bahwa mereka hanya memanfaatkan kesempatan valentine untuk mencari pasangan hidup yang setia.
-         Para pria dan wanita yang sudah berumah tangga beralasan bahwa hari valentine adalah kesempatan untuk melanggengkan rumah tangga dengan saling mengungkapkan rasa cinta.
-         Orang-orang yang memiliki teman sejawat, sekantor, seprofesi yang beragama Kristen beralasan bahwa hari valentine adalah kesempatan untuk mempererat hubungan.
Alasan yang mereka ajukan laksana menegakkan benang basah, sadar ataupun tidak mereka termasuk dalam ancaman sabda Nabi:
(( مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ ))
Barang siapa yang meniru tradisi suatu kaum maka dia dia adalah bagian dari kaum tersebut. H.R. Ahmad.
Maka orang islam yang ikut memeriahkan hari valentine sesungguhnya dia adalah bagian dari umat Nasrani atau bagian dari kaum Animis romawi kuno –na'uzubillah-.
Untuk para pemuda dan pemudi islam yang kehilangan jati diri! perayaan valentine bukanlah hari baik untuk mencari jodoh, karena ia merupakan perayaan syirik, walaupun anda mendapatkan pasangan setia saat itu di dunia sungguh dia bukan pasangan anda sejati, apalagi nanti di akhirat (mungkin juga di dunia) anda dan dia akan saling bermusuhan, karena pasangan yang sejati adalah pasangan yang bertakwa dan orang –orang bertakwa tidak akan mau menghadiri perayaan syirik semacam itu.
Allah taala berfirman:
} الأَخِلاَّءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ المُتَّقِيْنَ (
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa". (Q.S. Az Zukhruf :67)
Untuk Pasutri muslim yang lentera cintanya mulai redup! Memanfaatkan kesempatan syirik hanya akan memadamkan lentera cinta anda yang mulai redup dan akan menyulut api yang akan membakar rumahtangga anda.
Untuk muslim dan muslimat yang tidak kenal lawan dan kawan! Allah tidak melarang anda untuk berteman dengan orang diluar islam, akan tetapi Allah melarang anda menaruh rasa cinta terhadap mereka dan lebih parah lagi jika anda mengungkapkannya dalam bentuk berkirim kartu atau hadiah di kesempatan syirik itu. Allah taala berfirman:
} لاَ تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَآدُّوْنَ مَنْ حَآدَّ اللهَ وَرَسُوْلَهُ وَلَوْ كَانُوْا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيْرَتَهُمْ (
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. (Q.S. Al Mujadilah : 22 ).
4.        Realita banyaknya umat islam yang ikut merayakan hari kasih- sayang ini sangat mengherankan padahal dalam agama islam telah menjelaskan secara lengkap tentang cara memelihara dan menuai cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, cinta kepada sesama muslim dan muslimat. Mereka bagaikan 'Bani Israel' yang menukar makanan dari langit dengan ketimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah, sungguh barter yang sia-sia.
Cinta dalam islam merupakan salah satu pilar penting dalam beribadah, ibadah yang tidak didasari rasa cinta akan terasa hampa.
Sedangkan ungkapan cinta kepada Allah dapat dipupuk dengan hal-hal berikut:
a.       Mengikuti ajaran Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam :
} قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ (
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku. (Q.S. Ali Imran: 31 )
b.      Melakukan amalan fardhu dan sunat, Nabi saw. bersabda:
(( وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ. وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ : فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِيْ يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِيْ أَعْطَيْتُهُ ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِيْ لَأُعِيْذَنَّهُ ))
" Dan tidaklah seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Kucintai daripada perbuatan yang telah Kuwajibkan dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan melaksanakan amalan-amalan sunah hingga Aku mencintainya, maka apabila Aku telah mencintainya Aku menjadi pendengarannya yang ia mendengar dengan pendengaran tersebut, Aku menjadi penglihatannya yang ia melihat dengan penglihatan tersebut, Aku menjadi tangannya yang ia bekerja  dengan tangan tersebut, dan Aku menjadi kakinya yang ia berjalan dengan kaki tersebut. Andai ia minta kepada-Ku niscaya Aku beri, dan andai ia minta perlindungan-Ku, akan Kuberi”. HR. Bukhari.
c.       Sering membaca Al quran, dalam sebuah hadist Nabi:
Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam mengutus seorang lelaki memimpin sebuah ekspedisi, dia selalu membaca sebuah (surat) ketika shalat mengimami para pasukannya dan menutup bacaannya dengan [قُل هو اللَّه أحد ] , tatkala mereka kembali, mereka menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, Ia bersabda, "Tanyakan padanya, kenapa ia melakukan hal tersebut? lalu mereka bertanya kepadanya, Ia berkata: “Karena surat tersebut (Al Ikhlash) menjelaskan sifat Ar Rahman, maka saya sangat cinta untuk membacanya,” lalu Rasulullah bersabda: “Beritahu dia bahwa Allah ta`ala mencintainya.” Muttafaq ’alaih.
d.      Mengucapkan assalamu'alaikum saat bertemu atau masuk rumah, sabda Nabi saw. :
“Demi yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling mencintai, maukah aku tunjukkan kalian tentang suatu hal jika kalian melakukannya, kalian akan saling mencintai, tebarkan salam di antara kalian”. HR. Muslim.
e.       Saling mengunjungi, sabda Nabi:
“Seorang lelaki menziarahi saudaranya di kampung lain, lalu Allah mengutus seorang malaikat mengawasi perjalanannya, tatkala ia sampai di kampung tersebut, malaikat berkata : “Mau kemanakah engkau?”, ia berkata : “Aku ingin mendatangi saudaraku di kampung ini”, malaikat berkata : “Apakah engkau mengunjunginya karena ingin mendapatkan manfaat duniawi?”, ia berkata : “Tidak, hanya karena aku mencintainya karena Allah”, malaikat berkata : “Sungguh aku adalah utusan Allah kepadamu bahwasanya Allah telah mencintaimu seperti engkau mencintai si fulan karena-Nya”. HR. Muslim.
f.         Ungkapkan rasa cinta anda kepadanya dengan ucapan: " Aku mencintaimu karena Allah" dan yang diberi ucapan harus menjawab," semoga Allah mencintaimu". Sabda Nabi:
“Ada seorang lelaki di sisi Nabi shallallahu `alaihi wasallam, lalu seorang lelaki lewat maka yang di sisi Nabi berkata: “Wahai Rasulullah, sungguh aku mencintai orang ini”, Nabi shallallahu `alaihi wasallam bersabda kepadanya: “Apakah engkau telah memberitahukannya?”, ia berkata : “Tidak”, ia bersabda : “Beritahu dia”, lalu ia menyusul orang tersebut dan berkata : “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah”, lalu ia menjawab : “Semoga Zat yang engkau mencintaiku karena-Nya mencintaimu. HR Abu Daud
Bilamana tips di atas anda ikuti dan laksanakan dengan seksama niscaya anda akan terlepas dari belenggu cinta terhadap yang fana (binasa) berganti dengan cinta kepada Dzat yang Baqa' (kekal) yang menentramkan jiwa dan raga.
Semoga Allah menjadikan kita orang- orang yang saling bercinta karena-Nya yang nanti dijanjikan Allah mendapat naungan 'Arsy di hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Nya.
Akhirnya marilah kita menadahkan tangan berdoa kepada Allah dengan doa sya'ir cinta yang pernah dilantunkan oleh Nabi Daud dan Nabi Muhammad shallallahu `alaihim wasallam :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِيْ يُبَلِّغُنِيْ إِلىَ حُبِّكَ اَللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِيْ وَأَهْلِيْ وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ
(Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu untuk mencintai-Mu dan mencintai orang yang mencintai-Mu, dan amalan yang menyampaikan kepada cinta-Mu, ya Allah, jadikanlah mencintai-Mu lebih kucintai daripada diriku, keluargaku, dan air yang sejuk)”. HR. Tarmizi.
oleh: Erwandi Tarmizi. MA




                                                                                                       sumber : indonesia.iloveallah.com

Jumat, 27 Januari 2012

TENTANG CINTA

Hadis Tentang Cinta

Begitu banyak peluang yang Allah berikan, yang Rasulullah tunjukan, untuk menjadi mulia dengan cinta. Bukan menjadi terhina dan terpuruk, karenanya. Semoga hadits-hadits cinta ini bisa mengantarkan kita untuk sedikit demi sedikit memahami cinta yang menyelamatkan. Cinta yang menerbangkan kita ke surga-Nya, Insya Allah.


Cinta yang memberikan cahaya
“Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah itu ada beberapa orang yang bukan nabi dan syuhada menginginkan keadaan seperti mereka, karena kedudukannya disisi Allah. Sahabat bertanya :
“Ya Rasulullah, tolong kami beritahu siapa mereka ? Rasulullah SAW. Menjawab : Mereka adalah satu kaum yang cinta mencintai dengan ruh Allah tanpa ada hubungan sanak saudara, kerabat diantara mereka serta tidak ada hubungan harta benda yang ada pada mereka. Maka, demi Allah wajah-wajah mereka sungguh bercahaya, sedang mereka tidak takut apa-apa dikala orang lain takut, dan mereka tidak berduka cita dikala orang lain berduka cita” (H.R. Abu Daud)

Cinta yang menggugurkan dosa
“Sesungguhnya seorang muslim apabila bertemu saudaranya yang muslim, lalu ia memegang tangannya (berjabat tangan) gugurlah dosa keduanya sebagaimana gugurnya daun dan pohon kering jika ditiup angin kencang. Sungguh diampuni dosa mereka berdua, meski sebanyak buih dilaut” (H.R. Tabrani)

Cinta yang memberikan keteduhan
“Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman : “Dimanakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku dihari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku” (H.R. Muslim)

Cinta yang berbalas cinta
“Allah swt berfirman, “pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang cinta mencintai karena Aku, saling kunjung mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena Aku” (Hadits Qudsi)

Karena cinta, dicintai-Nya
“Bahwa seseorang mengunjungi saudaranya di desa lain, lalu Allah mengutus malaikat untuk membuntutinya. Tatkala malaikat menemaninya malaikat berkata,
“Kau mau kemana ?”
Ia menjawab, “Aku ingin mengujungi saudaraku di desa ini”
Malaikat terus bertanya, “Apakah kamu akan memberikan sesuatu pada saudaramu ?”
Ia menjawab, “Tidak ada, melainkan hanya aku mencintainya karena Allah SWT”
Malaikat berkata, “Sesungguhnya aku diutus Allah kepadamu, bahwa Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai orang tersebut karena-Nya” (H.R. Muslim)
Tiga cinta yang manis
Tiga perkara, yang barang siapa memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul melebihi cintanya kepada selain keduanya, cinta kepada seseorang karena Allah dan membenci kekafiran sebagaimana ia tidak mau dicampakan ke dalam api neraka” (H.R. Bukhari-Muslim)

Kutip : La Tahzan For Broken Hearted Muslimah 
Sumber : hadist-islam.blogsot.com



Jumat, 13 Januari 2012

MENGINGGAT MATI CARA EFEKTIF UNTUK IKHLAS

SUATU hari sahabat Umar bin Khattab duduk bersama Rasulullah SAW. Kemudian datanglah seorang sahabat Anshar. Seraya memberi salam ia berkata: “Wahai Rasulullah, mukmin yang seperti apa yang paling utama?”. Beliau menjawab:”Yang paling baik akhlaknya”.
Sahabat itu bertanya lagi: “Mukmin seperti apakah yang paling cerdas?” Beliau menjawab: “Muslim yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik mempersiapkan diri untuk sesudah kematian itu, mereka itulah orang-orang yang cerdas”(diriwayatkan oleh Imam al-Qurtubi dalam al-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umuri al-Akhirah).
Nabi SAW menyebut orang  yang ingat kematian dan mempersiapkannya itu sebagai orang cerdas, sebab orang seperti itu mengetahui hakikat hidup, dan mengindar dari tipuan-tipuan kehidupan.
Imam al-Qurtubi menyebutnya sebagai standar kecerdasan seorang manusia. Yakni tidak pernah melupakan sesuatu yang pasti dan persiapannya itu untuk hal-hal yang sesungguhnya dipastikan akan terjadi.
Syekh Abdul Wahhab al-Sya’rani dalam bukunya Tanbih al-Mughtarin menyebut bahwa mengingat-ingat mati pada setiap langkah perbuatannya adalah salah satu karakter para salafuna sholih. Ketika setiap perbuatannya disertai mengingat mati, mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan tujuan ridla Allah.
Ternyata, cara tersebut mereka gunakan untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak dirasakannya sebagai maksiat. Diceritakan bahwa, ketika Sufyan al-Tsauri sedang bertadabbur mengingat-ingat mati, maka tidak seorang pun bisa membujuk dia. Jika ditanya tentang perkara dunia, ia menjawab: “Saya tidak tahu”.
Begitulah sikap Sufyan al-Tsauri ketika dirasa hatinya kurang mendekat kepada Allah SWT. Ia langsung bermuhasabah mengingat akhirat dan membayangkan pedinya sakaratul maut. Bahkan diantara mereka memiliki cara unik. Ia membuat ruangan khusus di rumahnya. Ruang khusus itu dibuat liang lahat seperti kuburan. Mereka masuk ruang tersebut sekedar untuk mengingat-ingat bahwa ia suatu saat akan mengalami dahsyatnya mati.
Rasulullah SAW bersabda: "Perbanyaklah olehmu mengingat-ingat kepada sesuatu yang melenyapkan segala macam kelazatan, yaitu kematian.” (HR. Turmudzi).
Imam al-Qurtubi mengatakan bahwa, hadis Nabi SAW tersebut merupakan nasihat sekaligus peringatan. Bahwasannya mengingat mati itu perintah, sebab orang yang teringat kematian dengan sebenarnya pasti akan mengurangi sifat-sifat tamaknya terhadap dunia dan menghalanginya untuk berangan-angan yang tak berujung. Hadis itu juga peringatan bahwa, betap sakaratul maut itu sungguh ujian yang dahsyat.
Allah SWT berfirman betapa sulitnya sakaratul maut itu:
 ُ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلآئِكَةُ بَاسِطُواْ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُواْ أَنفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُو
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang dzalim berada dalam tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), 'Keluar-kanlah nyawamu". (QS. Al-An'am: 93).
Begitulah bagaiman maut itu menjemput orang dzalim. Seperti kulit terkelupas secara pelan-pelan dari ujung kaki hingga kepala.
Syekh Abdul Wahhab al-Sya’rani mengatakan, saat kata-kata kematian dan sakatul maut itu disebut, para salafuna sholih bergetar hatinya, bulu kuduknya berdiri membayangkan bagaiman hal itu akan terjadi pada dirinya suatu saat nanti. Tetesen air mata langsung jatuh dari dua matanya, memohon kepada Allah agar mengakhirkannya dengan khusnul khotimah dan dimudahkan dalam sakaratul maut.
Memperbanyak mengingat mati berarti memperbanyak amal kebaikan. Orang yang tidak beramal baik atau dia berbuat buruk berarti tidak ingat dirinya akan mati. Imam ad-Daqqaq berkata, "Barangsiapa memperbanyak mengingat mati, dia dikaruniai tiga perkara: Menyegerakan taubat, hati yang qana'ah, dan semangat beribadah." (Imam al-Qurtubi, al-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umuri al-Akhirah).
Jika kita kesulitan mengamalkan ikhlas atau tidak mampu mengontrol hawa nafsu, maka saat itu ingat-ingatlah bahwa kita kapan saja akan dijemput kematian yang tidak diduga-duga. Jika perlu kita contoh para ulama dahulu yang memiliki cara sendiri-sendiri, ada yang bertafakkur, muhasabah tentang kematian, ada yang membaca kitab atau hadis tentang mati atau ada pula yang sekedar melihat kubur (berziarah kubur).
Ingat-ingatlah akan firman Allah SWT:
أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُواْ هَـذِهِ مِنْ عِندِ اللّهِ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُواْ هَـذِهِ مِنْ عِندِكَ قُلْ كُلًّ مِّنْ عِندِ اللّهِ فَمَا لِهَـؤُلاء الْقَوْمِ لاَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثاً
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, ken-datipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (QS. An-Nisa`: 78).
Mengingat mati akan memusatkan fikiran ke negeri akhirat yang kekal. Jika manusia berada dalam kesulitan dan cobaan hidup, maka mengingat kematian akan memudahkan dia menghadapi cobaan tersebut.
Maka, saat kita mengingat kematian maka kita seperti terdorong untuk menjadikan akhirat ukuran segala-galanya. Setiap tutur kata, dan gerak-gerika ditimbang apa kah bermanfaat untuk menghadapi kematian kelak.
Seperti yang pernah dikatakan oleh Ibn Umar: "Jikalau engkau berpetang-petang, maka janganlah engkau menanti-nantikan waktu pagi dan jikalau engkau berpagi-pagi, janganlah engkau menanti-nantikan waktu petang - yakni untuk mengamalkan kebaikan itu hendaklah sesegera mungkin. Ambillah kesempatan sewaktu engkau berkeadaan sihat untuk mengejar kekurangan di waktu engkau sakit dan di waktu engkau masih hidup guna bekal kematianmu." (HR. Bukhari).
Maka, saat kita lalai, tak terasa bermaksiat kepada Allah SWT maka beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mengingat mati, diantaranya; berziarah kubur, membaca kisah-kisah dan kitab tentang sakaratul maut serta merenungkannya, dan melihat orang yang meninggal.
Oleh sebab itu, mengingat mati memang telah digunakan para ulama salaf untuk menggugah semangat beribadah. Mengingat Allah SWT dan lebih mengikhlaskan amal perbuatan. Dan sudah tentu cara ini akan mematikan hawa nafsu.*/Kholili Hasib

Kamis, 24 November 2011

KUMPULAN HADIST SEDEKAH


1 . Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim) 2 . Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti). (HR. Ath- Thahawi) 3 . Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim) 4 . Allah Tabaraka wata’ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): “ Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim) 5 . Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari) 6 . Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?” Nabi Saw menjawab, “Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (HR. Bukhari) 7 . Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad) 8 . Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan ( sodaqoh) sebutir kurma. (Mutafaq’alaih) 9 . Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi) /menjemput rezeki 10 . Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit ( dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani) / penolak bala/menyembuhkan penyakit 11 . Tiada seorang bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad) 12 . Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad) 13 . Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, “ Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?” Nabi Saw menjawab, “Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh.” Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?” Nabi menjawab: “ Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya? ” Nabi menjawab: “Menyuruh berbuat ma’ruf.” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi Saw menjawab, “Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh.” (HR. Bukhari dan Muslim) 14 . Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari) 15 . Sodaqoh paling afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud) 16 . Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham . Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu?” Nabi Saw menjawab, “Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya. (HR. An-Nasaa’i) 17 . Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sodaqohnya seperti anjing yang makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari) 18 . Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, “Aku hartamu, aku pusaka simpananmu.” Kemudian nabi Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180 : “Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi.” (HR. Bukhari) 19 . Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani) 20 . Barangsiapa memperoleh keuntungan harta (maka) tidak wajib zakat sampai tibanya perputaran tahun bagi pemiliknya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi) Penjelasan : Perhitungan perputaran tahun (haul) untuk menunaikan zakat ialah dengan tahun Hijriyah. 1 . Tentang sodaqoh yang seakan-akan berupa hadiah, Rasulullah Saw bersabda: “Baginya sodaqoh dan bagi kami itu adalah hadiah.” (HR. Bukhari) 2 . Allah Ta’ala mengharamkan bagiku dan bagi keluarga rumah tanggaku untuk menerima sodaqoh. (HR. Ibnu Saad) Penjelasan : Nabi Saw menolak menerima sodaqoh tetapi mau menerima hadiah. 1 . Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari) 2 . Allah mengkhususkan pemberian kenikmatanNya kepada kaum-kaum tertentu untuk kemaslahatan umat manusia. Apabila mereka membelanjakannya (menggunakannya) untuk kepentingan manusia maka Allah akan melestarikannya namun bila tidak, maka Allah akan mencabut kenikmatan itu dan menyerahkannya kepada orang lain. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud) 3 . Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah Saw berkata, “Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” Nabi Saw lalu berkata, “Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama dengan isteri pun sodaqoh.” Para sahabat lalu bertanya, “Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala?” Nabi menjawab, “ Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala. (HR. Muslim) 4 . Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah sodaqoh. Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad) sumber: 1100 Hadits Nabi SAW Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Karya Dr. Muhammad Faiz Almath – Gema Insani Press :

Jumat, 11 November 2011

KEUTAMAAN SEDEKAH


  Logika matematika akan mengatakan bahwa uang Rp. 1.000 ,- jika dibelanjakan Rp. 25 ,- (2 , 5%) akan berkurang menjadi Rp. 975 ,-. Demikian juga 40 ekor kambing jika disembelih satu ekor (untuk bersedekah) yang tersisa tinggal 39 ekor. Namun Allah SWT memiliki rahasia perhitungan jauh melebihi logika matematiaka tersebut. Dan rahasia Allah SWT. ini adalah benar adanya. Sejarah manusia sejatinya telah membuktikannya,sejak jaman zaman nabi-nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad lahir sampai sekarang. Seperti dikatakan Ustadz Yusuf Mansyur: "Tidak ada ceritanya seseorang yang rajin bersedekah bertambah miskin. Justru yang ada semakin banyak zakat dan sedekah dikeluarkan, rezeki senantiasa akan semakin bertambah." Hal ini banyak disampaikan oleh anggota jamaah pengajiaannya yang mengakui bahwa setelah memperbanyak sedekah, perusahaannya jadi tambah maju. Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi yang mengamalkannya. Berdasarkan hadist- hadist Rasulallah Saw. bersedekah itu mengandung banyak manfaat diantaranya: Pertama, mengundang datangnya rezeki, memberi berkah kepada harta yang masih tersisa, menjauhkan dari bencana serta menambah keuntungan dan kesuburan. Allah SWT. berfirman dalam salah satu ayat Al-Qur'an bahwa Allah SWT. akan membalas setiap kebaikan hamba-hambanya dengan 10 kebaikan. Bahkan di ayat yang lain dinyatakan dengan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib ra. menyatakan, "Pancinglah rezeki dengan sedekah". Rezeki tidak hanya berupa harta benda, tetapi bisa dalam berbagai bentuk kebaikan yang diterima manusia seperti keluarga yang sakinah, anak-anak yang berbakti kepada orang tuanya, atau pekerjaan dan karir yang bagus. Kedua, Sekedah dapat menolak bala', menjauhkan diri dari api neraka, melepaskannya dari kepicikan dunia dan akhirat serta menjadi tempat bernaung di hari kiamat nanti. Rasulallah Saw. bersabda: "Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala' tidak pernah bisa mendahului sedekah". Ketiga, Sedekah dapat menyembuhkan penyakit , menghilangkan kesalahan, menghilangkan kecemaran, serta mensucikan diri dari dosa. Sabda Rasulallah: "Obatilah penyakitmu dengan sedekah"dan " Sedekah itu dapat menolak 70 macam bala' dan bencana, yang paling ringan diantaranya adalah kusta dan sopak". Keempat, Sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur, menjadi sebab bertambahnya rezeki, pertolongan Allah SWT. dan inayahNya, menyuburkan pahala dan menambahkannya . Sabda Rasulallah Saw. "Perbanyaklah sedekah karena sedekah itu memanjangkan umur". Kelima, sedekah dapat mendatangkan pertolongan dalam usaha yang diperlukan, menolak bencana dan memeliharanya dari berbagai malapetaka serta mendatangkan kebaikan diakhir hayat, menjadi perisai yang kuat yang dapat menangkis segala rupa malapetaka. Karena itu para ulama menganjurkan kepada setiap muslim untuk bersedekah pada awal hari dengan apapun. Sebab, sesuai dengan penjelasan Rasulallah Saw. "Bahwa bala' tidak akan menembus benteng sedekah seorang muslim." Selain itu dalam hadits lainnya Rasulallah bersabda "Sesungguhnya sedekah itu benar-benar dapat memadamkan panas kubur bagi pelakunya, sesungguhnya orang mukmin kelak di hari kiamat hanyalah bernaung dalam sedekahnya." Keenam, sedekah dapat meruntuhkan segala benteng setan dan mematahkan segala kekurangan mereka. Setan memang berdaya upaya agar kita berlaku kikir. Dengan mengeluarkan sedekah, daya upaya setan menjadi runtuh. Ketujuh, sedekah dapat mendatangkan keberkahan kepada umum (mashlahah ummah), memelihara kesehatan serta menumbuhkan kerukunan, disamping menumbuhkan rasa kasih sayang antara sesama manusia. Mengapa semua itu bisa terjadi ? Sebab , Allah SWT. mencintai orang-orang yang bersedekah . Kalau Allah sudah mencintai seorang hambanya maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada do'a yang tidak dikabulkan serta tidak ada dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT. dan hambanya itu akan meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (baik). Kekuatan dan kekuasaan Allah SWT. jauh melebihi persoalan yang dihadapi manusia, lalu kalau manfaat sedekah begitu dahsyat, masihkan kita belum juga tergerak untuk mencintai sedekah? Wallahu a'lam bis-sawab.

Rabu, 09 November 2011

AL HADIST FADHILAH SEDEKAH


Hadis-hadis Rasulullah Tentang Kelebihan Bersedekah (Susunan: Ibnu Umar Asseluluni) Berikut adalah lapan buah hadis, diantara hadis-hadis Rasulullah s.a.w. tentang kelebihan bersedekah, mudah-mudahan dengan menghayatinya memberikan galakan kepada kita semua untuk rajin bersedekah. Hadis-1 [Mafhumnya] Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad dijalan Allah dan ibarat orang solat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (Hadis Riwayat: Imam Bukhari) Hadis-2 [Mafhumnya] Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (Hadis Riwayat: Imam Ahmad) Hadis-3 [Mafhumnya] Bentengilah hartamu dengan zakat, ubati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan Bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (Hadis Riwayat: Imam Ath-Thabrani) Hadis-4 [Mafhumnya] Tiap muslim wajib Bersedekah. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?" Nabi s.a.w. menjawab, "Bekerja dengan keterampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu Bersedekah." Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?" Nabi menjawab: "Menolong orang yang memerlukankan yang sedang teraniaya" Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya? " Nabi s.a.w. menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sedekah." (Hadis Riwayat: Imam Bukhari dan Imam Muslim) Hadis-5 [Mafhumnya] Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sedekahnya adalah seperti anjing yang makan kembali muntahannya. (Hadis Riwayat: Imam Bukhari) Hadis-6 [Mafhumnya] Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkam kedua rahangnya seraya berkata, " Aku hartamu, aku pusaka simpananmu." Kemudian nabi s.a.w. membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180 : "Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahawa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi." (Hadis Riwayat: Imam Bukhari) Hadis-7 [Mafhumnya] Abu Dzarr R.a. berkata bahawa beberapa sahabat Rasulullah s.a.w. berkata, " Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka solat sebagaimana kami solat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka boleh bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Nabi s.a.w. lalu berkata, " Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan Tasbih adalah sedekah, Takbir sedekah, Tahmid sedekah, Tahlil sedekah, Amar Makruf sedekah, Nahi Mungkar sedekah, Berjimak dengan isteri pun sedekah." Para sahabat lalu bertanya, "Apakah memuaskan nafsu syahwat mendapat pahala?" Nabi menjawab, " Tidakkah kamu mengerti bahawa kalau dipuaskan nafsu syahwat di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala. (Hadis Riwayat: Imam Muslim) Hadis-8 [Mafhumnya] Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah sedekah. Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi baldi mu untuk diisikan ke mangkuk kawan mu. (Hadis Riwayat: Imam Ahmad)  

Sabtu, 05 November 2011

HADIST MENGENAI ANAK YATIM


1. Aku dan pengasuh anak yatim (kelak) di surga seperti dua jari ini. (HR. Bukhari) Penjelasan: (Rasulullah Saw. menunjuk jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya). 2. Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk- buruk rumah kaum muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu diperlakukan dengan buruk. (HR. Ibnu Majah) 3. Aku dan seorang wanita yang pipinya kempot dan wajahnya pucat bersama-sama pada hari kiamat seperti ini (Nabi Saw menunjuk jari telunjuk dan jari tengah). Wanita itu ditinggal wafat suaminya dan tidak mau kawin lagi. Dia seorang yang berkedudukan terhormat dan cantik namun dia mengurung dirinya untuk menekuni asuhan anak-anaknya yang yatim sampai mereka kawin (berkeluarga dan berumah tangga) atau mereka wafat. (HR. Abu Dawud dan Ahmad) 4. Harta-benda anak yatim tidak terkena zakat sampai dia baligh. (HR. Abu Ya’la dan Abu Hanifah) 5. Tidak disebut lagi anak yatim bila sudah baligh. (HR. Abu Hanifah) 6. Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa orang yang mengasihi dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan mengasihi keyatiman serta kelemahannya, dan tidak bersikap angkuh dengan apa yang Allah anugerahkan kepadanya terhadap tetangganya. Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menerima sedekah seorang yang mempunyai kerabat keluarga yang membutuhkan santunannya sedang sedekah itu diberikan kepada orang lain. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, ketahuilah, Allah tidak akan memandangnya (memperhatikannya) kelak pada hari kiamat. (HR. Ath- Thabrani) 7. Barangsiapa menjadi wali atas harta anak yatim hendaklah diperkembangkan (diperdagangkan) dan jangan dibiarkan harta itu susut karena dimakan sodaqoh (zakat). (HR. Al-Baihaqi)