Dari Ibnu
'Abbas ra, ujarnya:
Rasulullah SAW bersabda:
"Ada
empat perkara, siapa
mendapatkannya berarti
kebaikan
dunia dan akhirat, yaitu
hati yang
selalu bersyukur, lisan
yang selalu
berdzikir, bersabar ketika
mendapatkan musibah,
dan
perempuan yang mau
dikawini
bukan bermaksud
menjerumuskan
(suaminya) ke dalam
perbuatan
maksiat dan bukan
menginginkan
hartanya." (H.R.
Thabarani, Hadits
Hasan)
Disebutkan juga dalam
Hadits
berikut bahwa:
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya wanita
yang
membawa berkah yaitu
bilamana ia
mudah dilamar, murah
maskawinnya, dan subur
peranakannya."
(H.R. Ibnu Hibban, Hakim,
dan lain-
lain, dari 'Aisyah).
Penjelasan:
Materialis adalah sifat
lebih
mengutamakan materi
dan
cenderung tidak mau
mengeluarkan
hartanya untuk
kepentingan orang
lain atau kepentingan
kebajikan
umum.
Wanita materialis
mengukur derajat
dan martabat seorang
laki-laki
semata-mata dari sisi
harta
kekayaannya. Ia mau
menjadi istri
seseorang asalkan yang
bersangkutan mampu
memenuhi
tuntutan-tuntutan
materinya. Ia
selalu medambakan
kemewahan
dan bertumpuknya harta
kekayaan
tanpa mempedulikan
halal dan
haramnya.
Maksud Hadits pertama
ialah
perempuan yang baik
dijadikan istri
antara lain karena tidak
bermaksud
mengejar harta dan tidak
pula
menjerumuskan suaminya
untuk melakukan
perbuatan-
perbuatan dosa. Misalnya
mendorong suaminya
untuk
mencari harta sebanyak-
banyaknya
walaupun dengan cara
haram atau
hanya
mengeruk harta
kekayaan suami
dan meninggalkannya
bila suami
jatuh miskin.
Hadits kedua
menerangkan bahwa
salah satu ciri wanita
yang tidak
materialis. Perempuan
semacam ini
kelak akan membawa
berkah bagi
keluarganya karena mau
menerima
keadaan suami sehingga
tidak
menyulitkan suaminya
dalam
memenuhi kebutuhan
keluarga
kelak. Sikap semacam
inilah yang
dapat menciptakan
suasana keluarga
penuh dengan rasa riang
dan
bahagia.
Dalam memilih calon istri
kita
diperintahkan agar
mencari wanita
yang ridha menerima
mahar sedikit,
walaupun laki-laki
dianjurkan untuk
memberikan mahar yang
banyak
kepada calon istrinya
seperti yang
disebutkan dalam Q.S.
An-Nisaa'
ayat 4 :
"Berikanlah maskawin
kepada
wanita (yang kamu
nikahi) dengan
maskawin yang
menyenangkan ..."
Untuk mengetahui
apakah calon istri
materialis atau tidak,
dapat dilakukan
cara-cara antara lain:
Menanyakan kepada
teman-teman
dekatnya atau tetangga
dekatnya
tentang sikap-sikapnya
dalam
bidang materi. Misalnya,
kita teliti
apakah dia senang
berteman dengan orang-
orang kaya
saja atau juga dengan
orang-orang
miskin. Kita amati
sikapnya apakah
mau meminjamkan
sesuatu kepada
orang yang miskin atau
hanya mau
meminjamkan sesuatu
kepada yang
kaya. Kita amati juga
apakah dalam
menilai keadaan
seseorang ia hanya
melihat sisi materinya
atau ia lebih
memperhatikan sisi
akhlaq dan
kepandaiannya.
Mengamati pola
kehidupan
keluarganya apakah
mereka hanya
bergaul dengan orang-
orang kaya
atau dengan semua
kalangan.
Mengujinya dengan
memberikan
hadiah yang murah
apakah apakah
ia memberi komentar
menyepelekan atau
tidak.
Dengan cara-cara ini
diharapkan laki-
laki yang akan
mempersunting
seorang perempuan
dapat
mengetahui dengan jelas
apakah
sifatnya materialis atau
qana'ah
(menerima apa adanya)
dan
menjauhi kemewahan.
Laki-laki yang bertujuan
mewujudkan keluarga
islami dalam
rumah tangganya,
hendaklah benar-
benar memilih calon istri
yang tidak
materialis. Hal ini
dimaksudkan agar
keluarganya dapat hidup
berbahagia, sejahtera,
penih
ketentraman, kasih
sayang sesuai
dengan peraturan
Islam.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar